Latar Belakang : Diare adalah penyakit yang ditandai dengan keluarnya feses
dengan konsistensi cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari. Penyakit diare
merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada usia balita. Data WHO pada
tahun 2015 menunjukkan penyakit diare menyumbang 11.3 % dari total kematian
pada anak usia 1-5 tahun di Indonesia. Angka prevalensi diare pada balita di
Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
tahun 2013 tercatat sebanyak 8.1 %. Kejadian diare dipengaruhi oleh status gizi
seseorang.
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status gizi
dengan kejadian diare pada anak usia 1-5 tahun diwilayah kerja Puskesmas
Tamalate Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan
pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 108 responden.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner diare dan penimbangan berat
badan. Analisis data menggunakan Chi square.
Hasil : Status gizi pada balita dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu normal dan tidak
normal. Sebanyak 80 balita memiliki status gizi normal, 28.7% dari balita yang
memiliki gizi normal menderita diare, dan 45.4% dari balita tersebut tidak diare.
Balita dengan gizi tidak normal sebanyak 28 balita, dimana sebanyak 15.7%
menderita diare, dan 10.2% tidak diare. Hasil analisis didapatkan nilai p = 0,044.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian diare pada
balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tamalate Kota Makassar.
Kata Kunci : Status Gizi, Diare, Balita 1-5 Tahun.