LATAR BELAKANG : Penyakit demam tifoid merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu Salmonella enteric, khususnya turunannya yaitu Salmonella typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia dan disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja. Pada tahun 2007 tercatat jumlah penderita sebanyak 16.552 dengan kematian sebanyak 5 orang dengan sebaran kasus tertinggi di Kabupaten Gowa, Kabupaten Enrekang dan Kota Makassar.
TUJUAN : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap kejadian demam tifoid pada anak umur 5-15 tahun di Rumah Sakit Haji Makassar dan Rumah Sakit Syech Yusuf Kabupaten Gowa .
METODE : Penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel yang diperoleh sebanyak 60 sampel, 30 sampel case dan 30 sampel control yang didapatkan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan uji chi-square.
HASIL : Hasil penelitian kebiasaan cuci tangan, kebiasaan jajan diluar tidak ada hubungan dengan kejadian demam tifoid sedangkan penggunaan alat makan, penyajian makanan, dan penggunaan sumber air berpengaruh terhadap kejadian demam tifoid. Dengan masing-masing nilai p sebagai berikut: p = 1,000 (p > 0,05), p = 0,301 (p > 0,05), p = 0,020 (p < 0,05), p = 0,012 (p < 0,05), p = 0,004).
KESIMPULAN : Meskipun dari hasil penelitian kebiasaan cuci tangan, kebiasaan jajan diluar tidak memiliki hubungan dengan kejadian demam tifoid, tetapi penggunaan alat makan, penyajian makanan, dan penggunaan sumber air memiliki hubungan dengan kejadian demam tifoid.
Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Kejadian Demam Tifoid.