LATAR BELAKANG: Insomnia adalah gangguan tidur yang mungkin terjadi
secara akut dan dapat sembuh sendiri atau dapat menjadi gangguan tidur yang
kronis. Sekitar sepertiga hingga seperempat dari populasi di negara-negara
industri melaporkan masalah gangguan tidur dihidup mereka dan sekitar 10 %
menderita terus-menerus hingga kesulitan untuk tidur. Prevalensi insomnia di
Indonesia sekitar 10%. Artinya, kurang lebih 28 juta dari total 238 juta penduduk
Indonesia menderita insomnia.
TUJUAN: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
insomnia pada mahasiswa tahun ke-4 di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Makassar.
METODE: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan
pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 78 orang. Cara
pengambilan sampel yaitu simple random sampling . Data dianalisis dengan Uji
Chi Square menggunakan SPSS versi 21.
HASIL: Jumlah responden insomnia 37 orang (47,4%). Berdasarkan jenis
kelamin, perempuan sebanyak 69,2% sedangkan laki-laki 30,8%. Responden yang
memiliki prestasi belajar yang kurang memuaskan sebanyak 38,5%. Serta
responden yang menggunakan media sosial dengan lebih intens sebanyak 66,7%.
Responden yang mengalami depresi sebanyak 57,7% dan mengalami ansietas
74,4%. Serta responden yang memiliki riwayat minum kopi sebanyak 2,6% dan
riwayat merokok sebanyak 5,1 %.
KESIMPULAN: Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan insomnia
adalah jenis kelamin, intensitas penggunaan media sosial, depresi dan ansietas.
Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara signifikan adalah prestasi
belajar, konsumsi kopi dan merokok
KATA KUNCI: Insomnia, Prestasi Belajar, Intensitas Penggunaan Media Sosial,
Depresi, Ansietas, Konsumsi Kopi, Merokok