LATAR BELAKANG : Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu dan
perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, pemerintah telah banyak menetapkan strategi maupun
kebijakan berupa program peningkatan kesehatan termasuk peningkatan asuhan Antenatal
care.
TUJUAN : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan frekuensi
Antenatal care.
METODE : Rancangan penelitian ini adalah Cross sectional study, yaitu dilakukan
dengan cara pengumpulan data sekaligus dalam satu waktu, untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan ibu hamil dengan frekuensi ANC.
HASIL PENELITIAN : Kelompok usia terbanyak usia 20 – 30 tahun (60%). Tingkat
pendidikan ibu hamil terbanyak pada tingkat pendidikan rendah (53,8%). Paritas ibu hamil
terbanyak, multipara 42,5%. Diperoleh 58,8% mempunyai pengetahuan baik. Diperoleh
88,8% yang mempunyai frekuensi ANC baik. Hasil uji statistik, nilai p(0,651)>α(0,05),
berarti tidak ada hubungan antara umur ibu hamil dengan frekuensi Antenatal care. Hasil
uji statistik, nilai p(0,409)>α(0,05), berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan
ibu hamil dengan frekuensi ANC. Hasil uji statistik, nilai p(0,890)>α(0,05), berarti tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan frekuensi ANC. Hasil uji statistik, diperoleh
nilai p(0,355)>α(0,05), berarti tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil
dengan frekuensi ANC.
KESIMPULAN : Usia tidak menjadi hambatan bagi ibu hamil dalam melakukan
frekuensi Antenatal care rutin. Tingkat pendidikan rendah tidak menjadi masalah bagi
responden untuk melakukan Antenatal care dengan baik. Paritas responden tidak
mempengaruhi bagi ibu hamil untuk melakukan frekuensi Antenatal care rutin.
Berdasarkan hasil penelitian, meskipun beberapa ibu hamil ada yang memiliki
pengetahuan rendah mengenai ANC. Namun, responden tetap melakukan ANC rutin.
Kata Kunci : Usia, Pendidikan, Paritas, Pengetahuan, Frekuensi ANC.