Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tb Paru Di
Puskesmas Batua Raya (dibimbing oleh dr. Muhammad Ikhsan Madjid MS PKK).
Semenjak tahun 2000, tuberculosis (TB) telah dinyatakan oleh World Health Organitation
(WHO) sebagai Reemerging Disease, karena angka kejadian TB yang telah dinyatakan menurun
pada tahun 1990-an kembali meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan kepatuhan berobat penderita TB Paru di Puskesmas Batua Raya.
Metode penelitian ini adalah metode “Analitik cross sectional” dimana penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat
penderita TB Paru. Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita TB Paru BTA positif
yang terdaftar di Puskesmas yang ada di Puskesmas Batua Raya yang berjumlah 30 orang
sementara menjalani pengobatan. karena jumlah populasi yang diteliti pada penelitian ini sedikit,
maka peneliti menjadikan semua populasi (30 orang) menjadi sampel penelitian (total sampling.
hubungan tiap variabel independent dan variabel dependent yang diuji dengan uji statistik ChiSquare.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan berobat dan dapat di buktikan dengan nilai p = 0,004 untuk pengetahuan, p =
0,035 untuk pengawas menelan obat (PMO) dan p = 0,000 untuk dukungan keluarga. Ini
menunjukkan bahwa p < α = 0,05.
Dari hasil penelitian ini, dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan,pengawas menelan obat (PMO) dan dukungan keluarga. Di harapkan lebih
meningkatkan pelayanan kepada penderita terutama kepada penderita yang membutuhkan
janagka waktu yang lama untuk berobat seperti penderita Tb paru.
.
Kata Kunci: Kepatuhan berobat penderita Tb paru, pengetahuan,pengawas menelan obat
(PMO),dukungan keluarga