Image of SKRIPSI. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR

Text

SKRIPSI. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR



Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun
2005, setiap tahunnya wanita bersalin bu (AKI) di Indonesia yaitu
262/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) yaitu
32/1000 kelahiran hidup.(1)
Menurut sistem kesehatan nasional (SKN ) tahun 2001 angka anemia
pada ibu hamil sebesar 40 %, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup
tinggi di Indonesia bila di perkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi
anemia masih tetap di atas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 18.000
pertahun yang disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari
tingginya angka kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu
berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut survey demografi
kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia yaitu 262/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi
(AKB) yaitu 32/1000 kelahiran hidup. (1)
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi selama
kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa
melihat lama dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh
kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan karena kecelakaan. (1)
Berdasarkan SKRT pada tahun 1992 prevalensi anemia gizi
khususnya pada ibu hamil berkisar 45,5 – 71,2 % dan pada tahun 1994 meningkat menjadi 76,17%, 14,3 % di kabupaten Pinrang dan 28,7 % di
Kabupaten Soppeng dan tertinggi adalah di Kabupaten Bone 68,6% (1996)
dan Kabupaten Bulukumba sebesar 67,3 % (1997). Sedangkan laporan data di
Kabupaten Maros khususnya di Kecamatan Bantimurung anemia ibu hamil
pada tahun 1999 sebesar 31,73 %, pada tahun 2000 meningkat menjadi
76,74% dan pada tahun 2001 sebesar 68,65 %. Faktor yang mempengaruhi
terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi,
kekurangan asam folat dan kelainan hemoglobin. Anemia dalam kehamilan
adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin di bawah 11 gr %
pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai hemoglobin kurang dari 10,5 gr
% pada trimester dua. Perbedaan nilai batas diatas dihubungkan dengan
kejadian hemodilusi.
Perdarahan merupakan faktor utama penyebab tingginya AKI.
Perdarahan dapat terjadi pada kehamilan, persalinan dan pasca persalinan.
Anemia merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memperburuk keadaan
ibu apabila disertai perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca salin.(1)
Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat
kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat
berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah dini (KPD).
Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupa partus lama, gangguan his dan
kekuatan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio
plasenta. Pengaruh anemia saat masa nifas salah salah satunya subinvolusi uteri, perdarahan post partum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum
lama.1
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia
akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam
makanan. Gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau karena
terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada
perdarahan. Wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg perhari atau 2 x lipat
kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap
kejadian anemia saat kehamilan. Kehamilan yang berulang dalam waktu
singkat akan menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan
yang baik minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga
badan ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan
cadangan zat besinya.(2,3)
Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada
peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang
berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih
rasional, umumnya terbuka untuk menerima perubahan atau hal baru
dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah. Umur ibu
mempengaruhi bagaimana mengambil keputusan dalam pemeliharaan
kesehatannya.(1)
Status gizi ibu hamil akan sangat berperan dalam kehamilan baik
terhadap ibu maupun janin, salah satu unsur gizi yang penting ketika hamil
adalah zat besi. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau Zat Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir
kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia
akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg. (1)
Puskesmas/RSP VI Kassi-Kassi Makassar merupakan tempat yang
salah satu fungsinya adalah memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan.
Cakupan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil di Puskesmas/RSP
Kassi-Kassi Makassar.
Berdasarkan uraian diatas peneliti sangat tertarik untuk melakukan
penelitian tentang kejadian anemia pada ibu hamil yang dihubungkan dengan
karakteristik ibu yang meliputi umur, pendidikan, paritas, jarak kehamilan.
Oleh karena itu peneliti memilih penelitian dengan judul “Hubungan
Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di Puskesmas/RSP VI
Kassi-Kassi Makassar”.


Ketersediaan

10542 0121 09610.6 SAH hFK Library (R 41-45)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Repair

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
610.6 SAH h
Penerbit Kedokteran unismuh Makassar : FK UNISMUH Makassar.,
Deskripsi Fisik
81 hlm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
610.6
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini