LATAR BELAKANG : Indonesia menjadi negara dengan penderita katarak tertinggi di Asia Tenggara. Menurut data, angka penderita katarak di Indonesia sebesar 1,5 persen. Data dari Eye Disease Prevalence Research Group (2004), diperkirakan pada tahun 2020, jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa. Sedangkan saat ini, terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, 60 persen diantaranya berada di negara miskin atau berkembang.
TUJUAN PENELITIAN : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari pengetahuan penderita katarak terhadap penanganan medis.
METODE PENELITIAN : Desain penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini adalah 62 responden pasien katarak yang pada Rumah Sakit Tk.II Pelamonia. Metode pengumpulan data dengan kuisioner. Analisis data dengan menggunakan Chi-square.
HASIL PENELITIAN : Dari hasil penelitian diperoleh, sebanyak 24 pasien katarak (64,9%) dengan tingkat pengetahuan yang baik memiliki memiliki riwayat melakukan operasi. Hasil analisis dengan Chi-square, terdapat hubungan yang bermakna (p