Di kota Makassar angka kejadian autis dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Salah satu Pusat Terapi Autisme di Makassar misalnya, pada awal berdirinya yaitu tahun 2001 hanya menangani 4 anak autisme dan sekarang meningkat menjadi 35 anak yang sedang ditangani, sementara anak yang sudah “sembuh” kurang lebih ada 100 anak dan anak yang masih menunggu untuk ditangani atau yang sudah mendaftar kurang lebih ada 20 anak , jadi totalnya kurang lebih 119 anak. Pada banyak kasus, anak autis berhasil berkembang menjadi lebih baik jika orang tua ikut memantau dan terlibat dalam terapi di rumah, dan diantara berbagai metode yang ada untuk terapi dan edukasi pada anak autisme, maka terapi dengan metode ABA (Applied Behavior Analysis) yang telah sangat luas diterima sebagai metode yang paling efektif dan efesien sebagaimana yang dinyatakan oleh AAP (American Academy of Pediatrics). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang perngaruh peranan orang tua dalam keberhasilan terapi ABA. Penelitian ini bersifat analitik kategorik tidak berpasangan, melalui pendekatan cross sectional study dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Responden berjumlah 31 orang tua dari penyandang autisme yang diterapi di 4 SLB di Makassar, mulai dari 2 desember 2013 hingga 2 januari 2014 yang diperoleh dengan metode total sampling. Didapatkan hasil bahwa hampir seluruh responden (93.5%) ikut serta sebagai manager terapi di rumah. Dari penelitian diperoleh gambaran bahwa intensitas terapi perilaku autisme metode ABA pada anak autis di rumah sangat baik, hal ini sebanding dengan keberhasilan yang dicapai ana autisme.
*Kata kunci : Autisme, peranan orang tua, Metode ABA